PkdpNews.Com | ArtaSariMediaGroup ~ Festival Mauluik Gadang, salah satu acara tahunan yang telah menjadi tradisi kebanggaan masyarakat Padang Pariaman, resmi dimulai pada Kamis (16/10) lalu di Masjid Raya Kabupaten Padang Pariaman.
Festival yang mengusung semangat kebersamaan, pelestarian adat, dan nilai-nilai keagamaan ini mendapat sambutan hangat dari warga setempat.
Acara pembukaan dimulai dengan Lomba Qasidah Rabana yang diikuti oleh 17 grup dari 17 kecamatan di Padang Pariaman. Para peserta menyuguhkan penampilan yang memukau, menampilkan lantunan syair-syair islami yang sarat makna.
Selain sebagai ajang kompetisi, Lomba Qasidah Rabana juga menjadi simbol kuat dari semangat persatuan serta upaya pelestarian tradisi budaya Islam yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat setempat.
Rangkaian acara dilanjutkan dengan prosesi Malamang, yang menjadi ritual pembuka festival ini. Seperti yang diungkapkan oleh Bupati Padang Pariaman,
Mauluik Gadang yang digelar di tingkat kabupaten ini memiliki makna yang tak jauh berbeda dengan perayaan serupa yang diadakan di masjid-masjid dan surau-surau di seluruh Padang Pariaman.
“Saya berharap dengan diadakannya acara Mauluik Gadang ini dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita serta senantiasa mengingat Rasulullah SAW,” ujar Bupati dalam sambutannya.
Meningkatkan Ekonomi Masyarakat
Bupati juga menyoroti pentingnya acara ini tidak hanya sebagai ajang spiritual, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat silaturahmi antara masyarakat di kampung halaman dengan mereka yang berada di rantau. Lebih jauh lagi,
Festival Mauluik Gadang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah. Keikutsertaan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam kegiatan ini turut menggerakkan roda perekonomian lokal.
“Kami berharap melalui kegiatan ini, transaksi ekonomi yang terjadi bisa mendukung kesejahteraan masyarakat Padang Pariaman,” tambah Bupati.
Tradisi Badoncek: Membangun Kepedulian Sosial
Sebagai bagian dari rangkaian acara, festival ini juga menggelar tradisi Badoncek. Dalam tradisi ini, dana yang terkumpul akan disumbangkan untuk pembangunan masjid, mencerminkan rasa kepedulian sosial serta kecintaan terhadap rumah ibadah.
Tradisi ini tidak hanya memperkaya nilai-nilai budaya, tetapi juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap pembangunan sarana ibadah yang menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial.
Pengumuman Juara Lomba Qasidah Rabana
Setelah melalui penilaian yang ketat oleh dewan juri, yang mengukur aspek vokal, kekompakan, penampilan, dan penghayatan terhadap syair islami, hasil lomba Qasidah Rabana Festival Mauluik Gadang 2025 diumumkan sebagai berikut:
- Juara I: Kecamatan Patamuan
 - Juara II: Kecamatan Nan Sabaris
 - Juara III: Kecamatan IV Koto Aur Malintang
 - Harapan I: Kecamatan Batang Gasan
 - Harapan II: Kecamatan Lubuk Alung
 - Harapan III: Kecamatan Sintuk Toboh Gadang
 
Keberhasilan para pemenang ini diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk terus melestarikan seni Qasidah Rabana sebagai media dakwah dan kebudayaan Islam, serta menjadi ajang pembelajaran dalam menjaga keutuhan tradisi Islam yang sudah ada sejak lama.
Menyambut Acara Puncak Festival Mauluik Gadang
Rangkaian acara akan berlanjut pada Jumat (17/10) lalu dengan acara puncak, yaitu prosesi Badikie Sarafal Anam. Acara ini akan menghadirkan pedikie-pedikie dari seluruh kecamatan dalam sebuah prosesi yang penuh khidmat dan makna.
Festival ini juga bisa disaksikan secara langsung melalui live streaming di kanal YouTube Padang Pariaman TV, memberikan kesempatan bagi masyarakat di dalam maupun luar daerah untuk menikmati kemeriahan dan kebersamaan dalam festival yang penuh makna ini.
Festival Mauluik Gadang 2025 bukan hanya sekadar ajang budaya, tetapi juga menjadi wujud nyata bagaimana sebuah acara tradisional dapat memperkuat ukhuwah, mempererat silaturahmi, dan meningkatkan perekonomian lokal.
Sebuah tradisi yang terus berkembang dan menghidupkan semangat kebersamaan di Padang Pariaman. | PkdpNews.Com | */Redaksi | *** |


								
1 Comment
oke