PkdpNews.Com | ArtaSariMediaGroup ~ Di tengah derasnya arus globalisasi yang membawa perubahan begitu cepat, Bupati Padang Pariaman, John Kenedy Azis, secara resmi membuka Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Kecamatan IV Koto Aur Malintang di Masjid Darun Nasihin, Padang Lairiang, Jumat (24/10/2025) lalu.
Kegiatan yang digelar di tengah-tengah masyarakat ini mendapatkan sambutan hangat dan antusiasme tinggi dari warga setempat, termasuk dihadiri oleh berbagai elemen penting, mulai dari staf ahli bupati, para kepala OPD, hingga alim ulama dan tokoh masyarakat.
Namun lebih dari sekadar acara tahunan, MTQ ini memiliki makna lebih mendalam—sebagai sarana pendidikan, pembinaan moral, dan penguatan syiar Islam, terutama bagi generasi muda yang menjadi tulang punggung masa depan bangsa.
Dalam sambutannya, Bupati John Kenedy Azis menekankan pentingnya MTQ sebagai alat pembinaan umat, bukan hanya ajang perlombaan untuk mencari yang terbaik dalam bidang tilawah, hafalan, atau tafsir Al-Qur’an.
MTQ Sebagai Wadah Pembinaan dan Dakwah
Bupati Azis menjelaskan, MTQ bukanlah sekadar kompetisi semata, melainkan sebuah media untuk memperkuat dakwah dan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan masyarakat. “MTQ adalah wadah pembinaan dan dakwah yang menguatkan syiar Islam di tengah masyarakat,” ujarnya dengan penuh semangat.
Ia mengajak masyarakat untuk memaknai MTQ sebagai momen penting untuk membumikan Al-Qur’an di setiap aspek kehidupan, baik dalam rumah tangga, sekolah, pemerintahan, hingga kehidupan sosial kemasyarakatan.
Menurut Bupati, generasi muda yang terpapar nilai-nilai Qur’ani memiliki potensi besar untuk mengatasi berbagai tantangan zaman, termasuk ancaman moral yang semakin meresahkan, seperti pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, hingga kekerasan terhadap anak.
“Jika generasi muda dekat dengan Al-Qur’an, insya Allah mereka akan tumbuh menjadi generasi berakhlak mulia, berjiwa kuat, dan mampu membawa daerah ini menuju kemajuan yang diridai Allah SWT,” ungkapnya dengan penuh harap.
Menjaga Jati Diri di Era Digital
Di tengah kemajuan teknologi dan globalisasi yang melanda, Bupati Azis juga mengingatkan agar nilai-nilai Al-Qur’an tetap menjadi pedoman hidup masyarakat. Dalam konteks ini, Al-Qur’an bukan hanya menjadi kitab yang dibaca, tetapi harus dijadikan acuan dalam berperilaku.
“Di era digital yang serba cepat ini, kita harus menjadikan Al-Qur’an sebagai kompas moral agar tidak tergerus oleh kemerosotan nilai-nilai,” tegas Bupati.
Bupati Azis pun mengajak seluruh peserta MTQ dan masyarakat untuk menjadikan acara ini sebagai momentum mempererat ukhuwah Islamiyah dan menguatkan identitas budaya Minangkabau yang kaya akan filosofi.
“Mari kita hidupkan falsafah adat Minangkabau ‘Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah’ sebagai landasan utama dalam kehidupan kita sehari-hari,” tuturnya.
Menumbuhkan Semangat Cinta Al-Qur’an
Menghadapi berbagai tantangan zaman yang penuh dengan godaan, Bupati Azis mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan MTQ sebagai ajang untuk menumbuhkan semangat cinta kepada Al-Qur’an.
Menurutnya, meskipun menang atau kalah dalam perlombaan adalah hal yang biasa, yang jauh lebih penting adalah bagaimana MTQ ini bisa menyemai cinta dan kecintaan terhadap kitab suci Al-Qur’an dalam diri setiap individu.
“Menang atau kalah bukanlah tujuan utama. Yang terpenting adalah menumbuhkan semangat cinta Al-Qur’an dalam diri dan lingkungan kita,” katanya.
Pesan kepada Dewan Hakim dan Panitia MTQ
Bupati juga mengingatkan kepada dewan hakim untuk bekerja secara profesional dan adil dalam menilai setiap peserta. Hal ini untuk memastikan bahwa kompetisi berjalan dengan lancar dan menghasilkan keputusan yang memuaskan bagi semua pihak.
Sementara itu, kepada panitia pelaksana, Bupati Azis berharap agar mereka terus menjaga kekompakan dan semangat kebersamaan dalam menyukseskan seluruh rangkaian kegiatan MTQ.
“Terus jaga semangat kekompakan dan dedikasi dalam melayani peserta dan masyarakat hingga acara ini berakhir,” pesannya.
MTQ: Langkah Nyata Menuju Generasi Qur’ani
Mengakhiri sambutannya, Bupati Azis menegaskan harapannya bahwa MTQ tidak hanya menjadi kegiatan tahunan yang berlangsung tanpa makna, melainkan juga sebagai sarana untuk menumbuhkan karakter dan pemahaman Al-Qur’an di kalangan masyarakat.
Ia ingin agar MTQ ini menjadi bagian dari proses pembentukan generasi Qur’ani yang siap menghadapi tantangan zaman dengan iman, ilmu, dan akhlak yang kokoh.
“Mari kita jadikan MTQ ini sebagai langkah nyata untuk membentuk generasi Qur’ani yang siap menghadapi tantangan zaman.
Dengan iman yang kuat, ilmu yang bermanfaat, dan akhlak yang mulia, kita dapat membawa kemajuan bagi daerah ini dan masyarakat Minangkabau pada umumnya,” tutup Bupati John Kenedy Azis.
Pentingnya Pembinaan Sejak Dini
Kegiatan MTQ di Kecamatan IV Koto Aur Malintang ini mengingatkan kita bahwa pembangunan tidak hanya terjadi dalam ranah fisik, tetapi juga dalam aspek spiritual dan moral. Generasi yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang Al-Qur’an akan menjadi pilar utama bagi kemajuan suatu daerah.
Oleh karena itu, melalui MTQ ini, kita diajak untuk terus mendalami ajaran-ajaran yang terkandung dalam Al-Qur’an dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, khususnya bagi generasi muda yang diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi masyarakat.
Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi seluruh elemen masyarakat, MTQ dapat menjadi sarana yang efektif untuk menjaga nilai-nilai agama, membentuk karakter, serta mempererat tali persaudaraan antarwarga di Kecamatan IV Koto Aur Malintang dan seluruh daerah di Padang Pariaman. | PkdpNews.Com | */Redaksi | *** |


1 Comment
oke