PkdpNews.Com | ArtaSariMediaGroup ~ Pemerintah Kabupaten Belitung Timur (Beltim) melalui Inspektorat dan Bagian Organisasi Sekretariat Daerah menggelar sosialisasi pembangunan zona integritas di lingkup Pemkab Beltim pada 22 Oktober 2025 lalu.
Kegiatan yang berlangsung di Auditorium Zahari MZ, Manggar, dihadiri oleh berbagai kepala perangkat daerah, camat se-Beltim, serta undangan lainnya.
Sosialisasi ini adalah bagian dari upaya Pemkab Beltim untuk membangun pemerintahan yang baik, bersih, dan bebas dari praktik korupsi, sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Dalam sambutannya, Staf Ahli Pemkab Beltim, Ikhwan Fahrozi, mewakili Sekretaris Daerah Kabupaten Beltim, menyampaikan komitmen kuat Pemkab untuk mendukung pelaksanaan reformasi birokrasi.
Ia menegaskan bahwa salah satu pilar utama dari reformasi birokrasi tersebut adalah pembangunan unit kerja menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Zona Integritas : Antara Simbolisme dan Kenyataan
Zona integritas, menurut Ikhwan Fahrozi, adalah suatu komitmen nyata dari seluruh jajaran pemerintah untuk mewujudkan WBK/WBBM. Melalui reformasi birokrasi, Pemkab Beltim berupaya untuk membentuk pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel serta meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Namun, yang menjadi sorotan dalam sosialisasi ini adalah ajakan agar Zona Integritas tidak hanya dilihat sebagai simbolisme atau formalitas belaka, tetapi sebagai komitmen yang harus tercermin dalam tindakan nyata sehari-hari di lapangan.
“Saya mengajak seluruh jajaran perangkat daerah untuk tidak melihat Zona Integritas ini sebagai simbol atau prosedur semata.
Ini harus dihayati sebagai komitmen yang tercermin dalam setiap tindakan, pelayanan, dan tata kelola organisasi yang bersih dan akuntabel,” ujar Ikhwan dengan tegas.
Komitmen tersebut, lanjutnya, seharusnya tidak hanya tercermin dalam kepatuhan terhadap aturan, tetapi juga dalam bagaimana sistem birokrasi mampu melayani masyarakat dengan cepat, transparan, dan penuh akuntabilitas.
“Birokrasi tidak cukup hanya taat aturan, tetapi juga harus melayani dengan hati. Kecepatan, keterbukaan, dan akuntabilitas adalah kunci untuk menciptakan kepercayaan publik,” tambahnya.
Komponen Kunci Menuju WBK/WBBM: Sebuah Tantangan Besar
Pada kesempatan tersebut, pemaparan terkait komponen pengungkit yang menjadi faktor penentu keberhasilan pembangunan Zona Integritas juga menjadi sorotan utama.
Menurut materi yang disampaikan dalam sosialisasi, ada enam komponen yang harus diperkuat untuk mewujudkan WBK/WBBM di Pemkab Beltim:
- Manajemen Perubahan: Membentuk kultur kerja yang berorientasi pada kualitas dan integritas.
- Penataan Tatalaksana: Menata prosedur kerja yang efisien dan bebas dari praktik birokrasi yang berbelit-belit.
- Penataan Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM): Memastikan ASN (Aparatur Sipil Negara) yang bekerja dengan kompeten, berintegritas, dan berkomitmen tinggi.
- Penguatan Akuntabilitas Kinerja: Menjamin bahwa setiap kebijakan dan keputusan yang diambil dipertanggungjawabkan dengan jelas.
- Penguatan Pengawasan: Meningkatkan mekanisme pengawasan internal untuk mencegah penyalahgunaan wewenang dan tindak korupsi.
- Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik: Memberikan pelayanan yang cepat, efisien, dan ramah kepada masyarakat.
Masing-masing komponen tersebut memiliki tantangan tersendiri dalam implementasinya. Terutama dalam hal manajemen perubahan dan penataan tatalaksana, yang sering kali mengalami hambatan dari budaya birokrasi lama yang masih ada di beberapa instansi pemerintahan.
Tantangan Implementasi : Mengubah Budaya Birokrasi yang Tertutup
Sebagaimana diketahui, budaya birokrasi di Indonesia sering kali terjebak dalam prosedur yang rumit dan tidak efisien.
Meskipun banyak daerah sudah memiliki regulasi dan peraturan yang mendukung reformasi, dalam prakteknya, banyak birokrasi yang masih mengedepankan prosedur yang berbelit-belit dan kurang responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Pemkab Beltim, yang berkomitmen untuk menerapkan reformasi ini, harus menghadapi tantangan besar dalam mengubah budaya kerja tersebut.
Bahkan, meskipun program ini sudah berjalan, sebagian perangkat daerah masih belum sepenuhnya paham atau menerapkannya dengan maksimal.
Masih ada kecenderungan untuk melihat zona integritas sebagai sebuah prosedur administratif semata, bukan sebagai perubahan mendasar dalam cara mereka bekerja.
Langkah Konkrit yang Diperlukan : Penyamaan Persepsi dan Pengawasan Ketat
Agar program ini berhasil, penyamaan persepsi di kalangan seluruh perangkat daerah sangat penting. Tidak cukup hanya dengan sosialisasi yang bersifat one-time event, tetapi perlu ada monitoring dan evaluasi secara berkala.
Hal ini untuk memastikan bahwa setiap bagian dari birokrasi di Pemkab Beltim tidak hanya memahami, tetapi juga benar-benar melaksanakan prinsip-prinsip WBK/WBBM dalam kehidupan sehari-hari.
Pemkab Beltim perlu memperkuat pengawasan internal dan memberikan ruang bagi masyarakat untuk mengawasi jalannya reformasi birokrasi ini.
Sebagai salah satu bentuk penguatan akuntabilitas, keterlibatan masyarakat dan lembaga pengawasan eksternal dalam proses evaluasi kinerja birokrasi sangat diperlukan.
Peluang dan Harapan ke Depan
Langkah Pemkab Beltim untuk mewujudkan zona integritas dengan predikat WBK/WBBM adalah sebuah langkah positif menuju pemerintahan yang lebih bersih dan akuntabel.
Meskipun tantangan untuk mengubah budaya birokrasi lama masih besar, keberhasilan program ini akan membuka peluang bagi masyarakat untuk menikmati pelayanan publik yang lebih baik, cepat, dan transparan.
Pemkab Beltim juga perlu terus mendorong kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi terciptanya pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi.
Dengan demikian, tujuan reformasi birokrasi tidak hanya menjadi slogan, tetapi bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat Beltim.
Ke depan, jika komitmen ini terus dijaga dan ditingkatkan, Pemkab Beltim dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun pemerintahan yang transparan, efisien, dan melayani rakyat dengan sepenuh hati. | PkdpNews.Com | */Redaksi | *** |


1 Comment
oke