PKDPNews.Com | ArtaSariMediaGroup ~ Sebuah tradisi budaya bercorak religius yang penuh energi dan simbolisme kembali menggema dari pesisir pantai barat Sumatera : Hoyak Tabuik, ritual tahunan yang menggetarkan langit Kota Pariaman.
Tapi, bukan hanya masyarakat lokal yang antusias menyambutnya. Wisatawan mancanegara pun kini mulai menjadikan Tabuik sebagai tujuan budaya yang wajib dikunjungi di Indonesia.
Dalam uraiannya, Menurut Rajo Ameh panggilan akrab dari Alizar Tanjung B.Sc Mi St. Rajo Ameh ; Hoyak Tabuik adalah sebuah prosesi unik yang digelar setiap 10 Muharram dalam kalender Islam, memperingati peristiwa tragis wafatnya Imam Husain di Padang Karbala.
Dua buah tabuik raksasa semacam replika peti berhiaskan kuda bersayap dan kepala manusia—diarak dengan semangat dan gegap gempita ribuan warga sebelum akhirnya “dilepaskan” ke laut sebagai simbol penghilangan duka.
Bagi wisatawan asing, ritual ini bukan sekadar tontonan budaya. Ia adalah pengalaman spiritual yang menyatu dengan nilai sejarah, seni visual, dan interaksi sosial masyarakat Minangkabau.
Secara ekonomi, tambah Rajo Ameh ; gelaran Hoyak Tabuik Piaman 2025 bukan hanya perayaan budaya, tetapi adalah motor ekonomi rakyat dan alat diplomasi budaya.
Dampaknya mencakup peningkatan pendapatan masyarakat, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan branding Kota Pariaman di tingkat global.
Tabuik, bila dikelola dengan profesional dan inklusif, sangat potensial menjadi ikon wisata budaya dunia yang layak bersanding dengan festival internasional lainnya seperti Thaipusam di Malaysia atau Gion Matsuri di Jepang.
Ada sebuah pertanyaan, menarikkah Hoyak Tabuik Piaman bagi wisatawan asing? Jawabannya jelas sangat menarik, seberapa jauh analisa ketertarikan wisatawan asing terhadap Hoyak Tabuik ; mari kita simak berikut ini ;
1. Secara Eksotisme dan Keunikan Budaya ;
- Hoyak Tabuik Piaman memiliki kombinasi nilai syiah, lokal Minang, dan pertunjukan visual megah dalam satu event yang tidak ada di dunia lain.
- Prosesi pengusungan tabuik raksasa dan suasana religius-kultural yang kental memberikan pengalaman budaya yang otentik.
2. Dalam Hal Photogenic dan Viral di Media Sosial ;
- Dalam Visualisasinya acara tabuik sangat memukau: patung besar, lautan manusia, arak-arakan musik tradisional, hingga pembuangan tabuik ke laut menjadikannya sangat fotogenik untuk wisatawan asing yang hobi fotografi atau konten kreator.
3. Minat Wisatawan Budaya & Spiritual
- Banyak wisatawan dari Eropa, Jepang, Australia, dan Amerika Serikat yang tertarik pada wisata budaya spiritual (spiritual cultural tourism). Tabuik memenuhi semua unsur itu: ritual, sejarah, simbolisme, dan nilai religius.
4. Dukungan Pemerintah dan Konektivitas
- Dukungan pemerintah untuk promosi internasional seperti melalui Wonderful Indonesia bisa semakin memopulerkan Tabuik. Pariaman juga makin mudah diakses melalui Bandara Internasional Minangkabau (BIM), hanya sekitar 1 jam dari lokasi acara.
Dampak lain yang juga sangat signifikan adalah dampak ekonominya, selain meningkatkan kunjungan wisatawan ; Event Hoyak Tabuik juga menggerakkan roda ekonomi melalui UMKM dan sektor informal lainnya. Berikut rincian dampak secara ekonomi ;
Dampak Ekonomi Pelaksanaan Hoyak Tabuik Piaman 2025
1. Peningkatan Kunjungan Wisatawan
- Wisatawan Nusantara & Mancanegara: Event ini mampu menarik lebih dari 100.000 pengunjung dalam beberapa tahun terakhir. Di 2025, dengan dukungan promosi digital dan media sosial yang semakin masif, jumlah ini berpotensi meningkat 10–20%.
- Efek Multiplier: Kunjungan wisatawan meningkatkan pengeluaran untuk penginapan, makanan, transportasi, dan oleh-oleh, yang memperkuat ekonomi lokal.
2. Pendapatan UMKM dan Sektor Informal
- Pedagang Kaki Lima & Warung Makan: Acara besar ini memberikan peluang besar bagi penjual makanan, minuman, dan cendera mata lokal (kerajinan Minang, pakaian khas, dll).
- Pengrajin & Seniman Lokal: Pembuatan tabuik yang megah melibatkan tenaga ahli seni, ukiran, dan pertunjukan tradisional (gandang tasa, randai), sehingga menciptakan lapangan kerja temporer dan tetap.
3. Sektor Transportasi & Akomodasi
- Hotel & Homestay: Tingkat hunian hotel meningkat drastis selama 3–5 hari puncak acara. Beberapa homestay lokal bahkan membuka rumah mereka untuk disewakan kepada pengunjung.
- Transportasi Lokal: Naiknya permintaan pada ojek, angkutan kota, dan rental mobil. Operator travel lokal juga memperoleh manfaat dari kunjungan wisata.
4. Investasi Infrastruktur & Promosi Daerah
- Perbaikan Infrastruktur: Pemerintah daerah cenderung memperbaiki fasilitas umum menjelang perayaan besar. Ini termasuk jalan, taman kota, kebersihan pantai, serta penataan area pusat kegiatan.
- Promosi & Branding Kota Pariaman: Tabuik menjadi “branding event” Pariaman. Tahun 2025 bisa menjadi momentum untuk mengangkat kota ini ke level nasional dan internasional sebagai tujuan wisata budaya unggulan.
5. Efek Jangka Panjang
- Diversifikasi Ekonomi Lokal: Pariaman yang sebelumnya lebih dikenal sebagai daerah pesisir dan nelayan, mulai berkembang menjadi kota wisata budaya dan religi.
- Peningkatan Literasi Budaya & Produk Lokal: Masyarakat lokal semakin sadar akan nilai budaya dan potensi komersial yang bisa digarap dari tradisi turun-temurun seperti Tabuik.
Target 400 Ribu Wisatawan, Pariaman Gelar Hoyak Tabuik Piaman 2025
Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat, menggelar Pesona Budaya Hoyak Tabuik Piaman 2025 sejak 27 Juni hingga 6 Juli 2025.
Event budaya ini diharapkan dapat menarik kunjungan wisatawan sampai 400 ribu.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman Ferialdi di Pariaman, Ahad, 29 Juni 2025, mengatakan bahwa angka tersebut optimistis bisa diraih karena event ini berlangsung bersamaan dengan liburan sekolah.
“Kami menargetkan jumlah kunjungan mencapai 400 ribu pengunjung, dengan adanya libur sekolah kami optimistis jumlah pengunjung lebih banyak dari tahun sebelumnya,” kata dia.
Ia menyebutkan, pada tahun lalu, Pemkot Pariaman juga menargetkan jumlah kunjungan mencapai 400 ribu namun realisasinya sekitar hanya 300 ribuan pengunjung.
Padahal, lanjutnya pada tahun lalu pelaksanaan kegiatan budaya dan wisata itu diselenggarakan lebih dari 10 hari. Namun, karena dilaksanakan bukan masa libur sekolah maka jumlah kunjungan tidak mencapai target.
Ia mengatakan, guna mencapai target tersebut Pemkot Pariaman telah menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak untuk membantu mempromosikan kegiatan wisata dan budaya tahunan itu.
Pemkot Pariaman menjalin kerja sama tersebut yaitu di antaranya pemerintah dan sekretariat DPRD provinsi setempat, Angkasa Pura II sebagai pihak yang mengelola Bandara Internasional Minangkabau serta sejumlah pihak lainnya termasuk perantau.
Target Masuk Karisma Event Nusantara
Ia berharap dengan upaya promosi yang dilakukan maka kegiatan tahunan itu dapat kembali masuk ke dalam Karisma Event Nusantara (KEN) seperti tahun lalu.
“Kembali masuk ke dalam kalender event nasional, ini (jumlah kunjungan yang 400 ribu) dapat menjadi modalnya (masuk KEN),” katanya.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Pariaman Mulyadi mengatakan bahwa budaya Tabuik Piaman ini menjadi ciri khas Kota Pariaman.
Budaya ini menggambarkan masyarakatnya yang suka bergotong royong dalam mencapai suatu tujuan
Ia mengatakan, guna menyukseskan kegiatan yang dilaksanakan setiap tahun itu pihaknya melibatkan banyak pihak sehingga kegiatan itu tidak saja terselenggara dengan baik namun juga kembali mendatangkan banyak kunjungan wisatawan. | PKDPNews.Com | */Redaksi | *** |